Training Grooming dan Personal Hygiene
Training Grooming dan Personal Hygiene
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pariwisata merupakan suatu lahan bisnis yang sangat potensial sekali untuk dikembangkan, dimana berbagai jenis produk baik itu yang terlihat (tangible) atau pun yang tidak telihat (intangible) atau yang lebih kita kenal dengan jasa atau sevice dapat kita tawarkan kepada para wisatawan yang nantinya akan mendatangkan keuntungan tidak hanya kepada pelaku binis pariwisata tersebut tetapi juga terhadap pemerintah dan masyarakat sekitar.
Namun diantara produk-produk papembariwisata tersebut bisnis penginapan dan restoranlah yang merupakan kebutuhan mendasar selama wisatawan tersebut melakukan wisata di daerah tersebut. Tetapi produk pariwisata yang akan kita bahas dalam permasalahan ini berkaitan dengan hotel dan restoran.
Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Sedangkan restoran yang baik dapat kita nilai dari pelayanan atau service yang diberikan, kualitas dari makanan dan sudah tentu rasa dari makanan tersebut, meskipun dalam hal rasa itu bersifat relatif.
Dalam memberikan pelayanan terhadap tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Seorang servant harus memiliki personal hygiene selain kualitas pelayanan yang baik.
Masalah yang akan kita bicarakan saat ini berkenaan dengan pentingya personal hygiene yang mencakup personal grooming, fitness, habit, neat and clean dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan hotel.
Tujuan Training Grooming dan Personal Hygiene
Untuk mengetahui betapa pentingnya personal hygiene yang mencakup personal grooming, fitness, habit, neat and clean dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan hotel.
Sebagai acuan dan patokan untuk dalam meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan hotel.
Untuk mengetahui standar personal hygiene yang mencakup personal grooming, fitness, habit, neat and clean dalam binis perhotelan khususnya dan dalam dunia pariwisata umumnya.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Personal Hygiene
Personal hygiene is the first step that related to good personal grooming and good health, good fitness, good habit, and good neat and clean (HealthCentre.com)
Artinya :
Kesehatan pribadi adalah langkah yang pertama yang berkaitan dengan kepenguusan pribadi yang baik dan kesehatan yang baik, kebugaran yang baik, kebiasaan yang baik, serta kerbersihan dan kerapian yang baik.
Personal grooming adalah suatu keadaan individu dimana terdapat keserasian, kerapian, dan keharmonisan dalam perwujudan secara fisik dari luar individu tersebut.
Fitness (kesegaran jasmani) adalah suatu keadaan jasmani yang yang sehat dan bugar dari seorang individu dan siap untuk menjalankan aktivitasnya.
Habit (kebiasaan) dalah segala tingkah, pola, dan perilaku seorang individu yang dilakukannya relatif sering, dan dilakukan secara tidak sadar.
Neat and clean (kerapian dan kebersihan) adalah suatu keadan fisik jasmani seseorang dari segi kerapaian dan kebersihannya yang diniliai orang lain yang dapat dilihat secara kasat mata.
PEMBAHASAN
Personal Hygiene (Kesehatan Pribadi)
Manusia dalam menjalankan segala aktivitasnya diperlukan kondisi tubuh yang sehat karena manusia tidak mungkin dapat bekerja dalam keaadaan sakit yang nantinya dapat berakibat buruk, yakni dapat memperparah jiwa kondisi kesehatan orang tersebut dan dapat membuat hasil kerja tidak optimal.
Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan,jiwa, dan sosial yang memungkinkan sikap orang hidup produktif secara sosial ekonomi.
Sedangkan sakit merupakan suatu keadaan jasmani,jiwa, dan pikiran manusia yang terganggu dan tidak dapat menjalankan aktivitas dan rutinitasnya seperti biasanya.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sakit tersebut dapat berupa usaha preventif (pencegahan) dan usaha kuratif (pengobatan).
Usaha-usaha preventif tersebut meliputi :
Memberikan informasi dan penjelasan mengenai pentingnya kesehatan dalam hidup ini.
Membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
Mempelajari dan memahami serta melakukan pencegahan terhadap berbagai faktor-faktor penyebab penyakit di masyarakat.
Usaha-usaha kuratif meliputi :
Melakukan pengobatan secara medis ke dokter,puskesmas, rumah sakit serta tempat-tempat berobatsecara medis lainnya.
Mengkomsumsi makanan dan minuman yang bergizi bagi tubuh.
Personal Grooming
Pengertian
Kata grooming berarti penampilan yang rapi, serasi, dan harmonis. Dalam kata penampilan (appeaerance) tercakup aspek keadaan fisik tubuh, tata rias, sedemikian rupa sehingga menghasilkan penampilan yang serasi dan rapi.
Tidak ada wisatawan yang senang dilayani dengan karyawan yang kurang rapi. Penampilan yang rapi, serasi, dan bersih dapat menyenangkan orang yang diajak berbicara atau dilayani.
Apa beda Personal Hygiene dan Personal Grooming?
Kedua subjek ini saling tunjang-menunjang dalam pelaksanaannya. Personal Hygiene lebih menitik beratkan pada aspek kesehatan dan kesan sehat, sedangkan personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek kerapian penampilan seseorang. Kedua bidang tadi (hygiene dan grooming) mempunyai bidang garapan yang sama yaitu sosok karyawan itu sendiri. Dengan demikian sosok karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean. Bahkan neat and claen ini dianggap sebagai salah satu ciri dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari segi karyawan. Hotel perlu menetapkan bagaimana seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan atau “Standart Operatis Prosedure (SOP)” yang harus diikuti oleh karyawan.
Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam memberikan pelayanan yang memuaskan (satisfication). Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication).
Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik. Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan akan rela membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel.
Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan mengalami kerugian.
Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia perhotelan. Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian seragam karyawan agar tampak rapi dan bersih mulai dari desain mode, warna, dan aksesories.
RUANG LINGKUP
Rambut (Hair)
Rambut agar ditata tidak menutupi wajah, Jangan menggunakan jelly rambut berlebihan.
Jangan menggunakan pengeras rambut berlebihan, Tatankan rambut (hair modeling) harus sesuai aturan.
Jangan memaksakan tatanan mode yang sedang trendi.
Rambut Wanita
Diijinkan menggunakan bando dengan warna hitam polos, apabila Tidak disediakan bando oleh perusahaan.
Rambut panjang yang melebihi rambut, harus digulung (ditata) rapi, diikat atau disanggul atau dikepang.
Jepit rambut, pita, karet untuk menjaga agar rambut tetap rapi harus berwarna hitam polos dengan ukuran yang sesuai.
Rambut Pria
Panjang rambut dibagian belakang tidak boleh melebihi kerah baju.
Rambut orang Indonesia berwarna hitam degan demkian jangan mencat rambut dengan warna lain kecuali hitam.
Type atau style potongan rambut agar sesuai aturan(rapi) jangan memaksakan style potongan rambut yang sedang trendy.
Tidak berkumis.
Tidak berjenggot.
Tidak berjambang.
Kulit (Skin)
Kebersihan kulit sangat perlu diperhatikan karena kulit yang bersih kan memberikan kesan yang baik kepada tamu. Membersihkan kulit dapat dilakukan cara mandi. Mandi yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan yakni dua kali sehari.
Mandi yang sesuai satandar yakni dengan menggunakan sabun dan bagian yang tertutup pun juga harus dibersihkan yakni alat kelamin dan dubur, karena merupakan saluran pengeluaran dari tubuh. Apabila tidak dibersihkan akan menjadi kotoran yang menumpuk dan akan menybabkan penyakit bagi tubuh.
Selain dengan mandi, menjaga kesehatan kulit juga dapat dilakukan dengan memakai moisturising pada bagian luar kulit.
Gigi (teeth)
Kebersihan gigi perlu diperhatikan waktu berhadapan dengan tamu, karena secara tidak langsung ketika berbicara dengan tamu, gigi kita akan terlihat oleh tamu tersebut.
Kebersihan gigi dapat dilakukan dengan mengosok gigi setiap hari dengan pasta gigi. Jika tidak, gigi kita akan terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit yang nantinya akan bisa membuat nafas tidak sedap, warna gigi berubah, kerusakan gigi dan gusi, serta yang paling parah yaitu keroposnya gigi.
Untuk itu gigi harus tetap dirawat secar teratur dan konsisten. Setidaknya enam bulan sekali melakukan pengecekan kesehatan gigi di dokter gigi.
Tangan (Hands)
Tangan harus selalu bersih dan berkesan bersih. Kuku harus dipotong pendek dan tidak bernoda. Kuku dipotong rapi, rata, dan tidak ada yang patah.
Karyawan wanita yang bekerja operation (Front Office, Housekeeping, Restaurant, dan Bar) diijinkan memakai cat kuku berwarna bening.
Karyawan wanita yang tidak berhubungan langsung dengan tamu diijinkan menggunakan cat kuku berwarna bening atau warna yang tidak mencolok.
Kesehatan Mestruasi (Menstrual Hygiene)
Menstruasi memang merupakan takdir dari seorang perempuan. Namun untuk hal yang satu ini pun harus dijaga kesehatannya. Riset menunjukkan 1% dari wanita yang menstruasi membawa bakteri Staphylococcus aureus di dalam liang peranakan mereka. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada saluran reproduksi wanita. Peradangan ini dapat menyebabkan demam tinggi, mual-mual, bau yang tidak sedap, dan diare pada saat menstruasi. Untuk mencegah terjadinya peradangan tersebut, para wanita harus selalu membersihkan alat kelaminnya setiap hari dengan menngunakan sabun khusus kewanitaan.
Pakaian Seragam (Uniform)
a. Dijaga dengan baik agar dapat digunakan sesuai dengan waktunya.
b. Tidak ada bagian – bagian yang robek.
c. Selalu rapi dan tidak kusut.
d. Dikancing lengkap sesuai dengan desain.
e. Selalu bersih dan tidak ada noda.
f. Gunakan pakaian seragam yang sesuai dengan ukuran tubuh.
Pelat Nama (Name Tag)
a. Name tag selalu dipakai selama bertugas sesuai dengan desainnya.
b. Dijaga agar utuh dan mudah dibaca.
c. Bersih, tidak tergores dan tidak ternoda.
Kebersihan Badan (Body Cleanliness)
a. Sering mandi 3x sehari dan terutama pada saat memulai tugas.
b. Hindari bau badan, gunakan deodorant seperlunya. Hal yang paling menjengkelkan wisatawan adalah bau badan dan kehilangan senyum.
Perhiasan/jam tangan (watch)
a. Hanya diijinkan menggunakan satu jam tangan, ditangan kiri atau kanan.
b. Jam tangan tidak boleh berwarna – warni.
c. Permukaan jam tidak boleh melebihi ukuran permukaan pergelangan tangan.
d. Karyawan dapur tidak dijinkan memakai jam tangan selama bertugas.
Perhiasan/anting – anting(earing)
a. Hanya karyawan wanita yang boleh menggunakan anting – anting.
b. Jangan memakai anting – anting yang berjuntai.
c. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
d. Ukuran anting – anting tidak boleh bergaris tengah lebih dari 2 cm.
e. Hanya satu pasang anting – anting atau giwang yang boleh dipakai.
f. Warna anting – anting adalah warna emas, perak atau mutiara
Perhiasan/ kalung, gelang, dan cincin
Karyawan wanita dibagian operation (FO, HK, FB)
Tidak diijinkan memakain gelang.
Tidak boleh memakai kalung.
Hanya satu cincin kawin yang boleh dipakai di tangan kiri atau kanan.
karyawan wanita dibagian administrasi
Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
Boleh memakai satu kalung desain sederhana.
Boleh memakai satu cincin dengan desain sederhana.
Kaki (foot)
a. Kuku kaki dipotong pendek, tidak boleh lebih panjang dari ujung kaki.
b. Kuku kaki harus selalu bersih dan tidak bernoda.
c. Hanya cat kuku kaki yang berwarna bening yang boleh dipakai karyawan wanita
Alas Kaki(Footwear)
Sepatu dan sandal yang digunakan harus sesuai dengan ukuran kaki.
Alas kaki yang digunakan harus berwarna hitam.
Sepatu, sandal, dan alas kaki lainnya harus dipakai sesuai dengan desainnya.
Sepatu dan sandal yang boleh dipakai adalah yang sesuai dengan desain yang disediakan oleh perusahaan.
Kaos kaki berwarna hitam, atau yang ditetapkan oleh perusahaan
Posture (Postur tubuh)
Posture adalah sikap tubuh atau posisi tubuh pada waktu melaksanakan tugas. Postur tubuh ini juga dapat mempengaruhi tamu terhadap pelayanan yang diterima dan yang akan diterima. Postur tubuh yang tegap dan sigap memberikan kesan bahwa karyawan tersebut siap melayani dan meyakinkan akan melayani dengan baik.
Posture yang baik menandakan bahwa karyawan tersebut siap melayani atau willing to serve people. Postur tubuh yang baik adalah :
Berdiri yang tegak pada kedua kaki. Tidak ada kaki yang tertekuk, atau digelayunkan atau digoyang – goyang.
Dada dibusungkan keluar.
Tonjolan perut ditarik sedikit.
Jangan bersandar pada furniture.
Jangan bersandar pada tembok.
Jangan berjuntai atau bersikap lemah lunglai.
Jangan berpangku tangan.
Jangan menunjukan sikap yang tidak hygiene.
Jadilah karyawan hotel yang baik, siap melayani, rapi, dan bersih
Neat and Clean
Willing to Serve People
Courtesy (Manners)
Disciplined
Initiative and Inovative
Loyalty/Honest
Communicative
Fitness ( Kebugaran Jasmani)
Manusia mempunyai keterbatasan dalam bekerja secara efektif dan efisien. Jasmani yang segar atau bugar sangat mempengaruhi kegairahan kerja atau semangat kerja. Kondisi tubuh yang segar dan sehat sangat mendukung dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Seorang karyawan sering melupakan pentingnya menjaga kesegaran tubuh, padahal jika kita bekerja khususnya dalam bidang industri, fisik lebih banyak digunakan dalam pekerjaan. Tanpa kondisi fisik yang kuat, seorang karyawan kemungkinan besar akan kehilangan pekerjaanya, untuk itu mereka harus profesional dalam pekerjan mereka dengan tetap menjaga kesegaran jasmani mereka.
Berikut cara-cara menjaga kesegaran jasmani bagi karyawan hotel :
Makan dengan menu seimbang,
Mengkonsumsi air putih/air mineral selama bertugas. Jangan mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, soda, kopi, dan teh selama bekerja,
Kurangi merokok,
Berolah raga secara teratur,
Beristirahat dan tidur yang cukup kurang lebih 8 jam sehari,
Hindari rasa cemas, takut dan marah,
Hindari pemakaian narkoba.
Dengan mengikuti cara-cara diatas, diharapkan kualitas hotel dari segi pelayanan akan meningkat, untuk itu perlu adanya kesadaran dari para karyawan hotel untuk selalu menjaga kesegaran jasmani mereka agar selalu dalam kondisi fit, dan dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin.
Habit (Kebiasaan)
Kebiasaan adalah tindakan yang sering dilakukan dengan tidak sadar. Setiap orang pasti memiliki suatu kebiasaan, namun baik atau buruknya suatu kebiasaan tergantung dari ada atau tidaknya kerugian yang ditimbulkan bagi diri sendiri ataupun orang lain.
Contoh kebiasaan baik adalah bangun pagi. Untuk seorang karyawan hotel, bangun pagi merupakan kebiasaan yang baik karena seseorang dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum memulai aktivitasnya jika memiliki kebiasaan bangun pagi.
Contoh kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik atau tidak hygiene adalah :
Menggaruk-garuk kepala dan tubuh atau bagian-bagian tubuh lainnya,
Meraba-raba bibir, kumis, jampang, dll,
Mengusap ataupun menyeka wajah dengan tangan,
Membuang angin (kentut) di depan orang lain,
Bersendawa di depan orang lain,
Menggigit kuku,
membuang ludah/air liur sembarangan,
Tidak mencuci tangan sebelum makan ataupun sesudah menggunakan toilet,
Merapikan kosmetik di tempat terbuka (tempat yang dapat dilihat olah tamu),
Bersin di sembarang tempat,
Batuk-batuk atau bersuara seperti batuk di depan orang lain,
Merokok di tempat kerja,
Mengunyah sesuatu saat bertugas,
Membersihkan lubang hidung, liang telinga di tempat bertugas,
Berdiri dengan satu kaki atau berdiri dengan sikap santai dan kesannya bermalas-malasan,
Berkata atau bercakap-cakap dengan tamu dengan kaki atau tangan yang bergoyang atau bergetar.
Dengan demikian diharapkan setiap karyawan mampu mengendalikan diri dan menghentikan segala kebiasaan yang tidak baik seperti yang tertera diatas demi meningkatkan kualitas pelayanan hotel dimana mereka bekerja.
Neat and Clean (Kerapian dan Kebersihan)
Dalam dunia perhotelan, kerapian dan kebersihan ruangan maupun karyawan sangatlah penting. Untuk itu hotel harus rutin mengadakan general check up bagi para karyawannya untuk menghindari penularan penyakit yang mungkin dibawa oleh karyawan mereka sendiri kepada para tamu yang mempercayakan jasa mereka.
Kebersihan tubuh merupakan hal yang harus diperhatikan para karyawan hotel dalam menjalankan pekerjaan mereka.
Kebersihan tubuh tersebut antara lain :
Rambut
Rambut pria dipotong pendek atau tidak boleh gondrong. Rambut wanita ditata rapi dan tidak menutupi wajah dan kerah baju. Rambut yang panjang dan terurai dianggap tidak hygiene karena :
Rambut panjang lebih sulit dibersihkan,
Rambut panjang berkesan menyimpan kotoran,
Rambut panjang dianggap mengganggu pekerjaan dan orang lain,
Rambut panjang dan terurai memungkinkan ada yang jatuh ke dalam makanan atau mencemari tamu.
Wajah
Wajah perlu ditata dan dirias, tetapi jangan menggunakan kosmetik yang berlebihan karena :
Kosmetik yang berlebihan dapat mencemari makanan dan benda-benda lainnya,
Bertata rias dengan kosmetik yang berlebihan tidak untuk bekerja sehingga berkesan tidak melayani.
HidungBulu hidung jangan dibiarkan menjorok keluar. Bulu hidung yang tampak akan berkesan tidak hygiene dan menjijikan,
Hidung perlu dibersihkan pada saat mandi.
Mulut
Jagalah kesehatan mulut dengan menyikat gigi sesering mungkin untuk menghindari bau mulut yang kurang sedap,
Bersihkan gigi secara periodik hingga terbebas dari karang gigi. Kerak dan bau mulut yang tidak baik berkesan tidak hygiene.
Kumis, jenggot, dan jambang
Karyawan hotel sebaiknya tidak berkumis, tidak berjambang, dan tidak berjenggot karena beberapa alasan :
Kumis yang panjang, jenggot dan jampang berkesan tidak hygiene,
Untuk mencegah tangan karyawan menyentuh/mempermainkan kumis, jenggot, dan jampang.
Badan
Kebersihan dan kesehatan badan harus dijaga dengan baik dengan beberapa cara diantaranya :
Mandi setiap akan memulai pekerjaan minimal 2 kalisehari untuk mencegah bau badan. Bau baan yang tidak sedap dan menyengat berkesan tidak hygiene,
Memelihara kesehatan kulit dari panu, kadas, kurap yang berkean tidak hygiene dan jorok,
Gunakan pakaian yang bersih/sudah dicuci setiap memulai pekerjaan. Pakaian yang berbau keringat, lusuh, dan dipakai tidak serasi memberikan kesan tidak hygiene.
Tangan dan jari tanganPotonglah kuku sependek mungkin sehingga tidak ada tempat bagi otoran terselip antara kuku dan kulit,
Cucilah tangan setelah merokok, setelah menyentuh bagian tubuh, dan setelah datang dari toilet atau dari jamban. Cucilah dengan menggunakan sabun dan bilas dengan air yang bersih,
Tutuplah luka dengan plester luka yang bersih dan berwarna tidak mencolok,
Jangan memakai jam tangan ataupun cincin permata selama bertugas karena ada kemungkinan bakteri tersimpan dan berkembang biak diantara kulit dan jam tangan/cincin tersebut,
Jangan membuat tatto pada tubuh, karena tatto dianggap tiak hygiene.
Kaki dan jari kakiKuku jari kaki perlu dipotong sependek mungkin,
Cucilah kaki ssering mungkin. Kuku yang panjang dan kaki yang jarang dicuci akan menimbulkan bau tidak sedap dan berkesan tidak hygiene,
Jangan menggunakan sepat bertumit tinggi karena menyebabkan cepat lelah da menimbulkan sikap cuek dan emosional,
Kaos kaki perlu diganti setiap hari.
Kesimpulan
Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut.
Restoran yang baik dapat kita nilai dari pelayanan atau service yang diberikan, kualitas dari makanan dan sudah tentu rasa dari makanan.
Seorang servant harus memiliki personal hygiene.
Personal hygiene mencakup personal grooming, fitness, habit, neat and clean
personal hygiene dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan hotel.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi sakit dapat berupa usaha preventif (pencegahan) dan usaha kuratif (pengobatan).
Personal Hygiene lebih menitikberatkan pada aspek kesehatan dan kesan sehat, sedangkan personal grooming lebih menitik beratkan pada aspek kerapian penampilan seseorang.
Ruang lingkup personal grooming meliputi pakaian seragam (uniform), pelat nama (name tag), kebersihan badan (body cleanliness), tangan (hands), rambut (hair), perhiasan, kaki (foot), alas kaki(footwear), posture.
Saran
Dalam memberikan service kepada tamu tidak hanya diperlukan personal hygiene semata, tetapi juga greeting (salam) dan kualitas pelayanan yang memenuhi standar internasional. Personal Hygiene bukanlah merupakan satu-satunya ukuran dalam menilai kualitas dalam pemberian service kepada tamu,tapi masih banyak faktor-faktor lain seperti safety (keamanan), fasilitas, comfortble (kenyamanan), dan faktor-faktor lain sebagai ukuran tingkat kepuasan tamu di hotel.
KAMI HANYA MENYEDIAKAN PELATIHAN SECARA IN HOUSE TRAINING
Leave a Reply